Rabu, 31 Oktober 2018

Mazmur 84 : 1 - 7

Mazmur 84 : 1 - 7
  • 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah. 
  • 84-2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! 
  • 84-3 Jiwaku hancur karena merindukan  pelataran-pelataran TUHAN ; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. 
  • 84-4 Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku  dan Allahku!
  • 84-5 Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu , yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela 
  • 84-6 Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! 84-7 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. (84-8) Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.

"Sungguh-Sungguh Merindukan Kediaman Allah Untuk Sungguh-Sungguh Memuji dan Memperoleh BerkatNya"


Mazmur ini berupa nyanyian yang dinyanyikan oleh Bani Korah. Bani Korah yang berarti "anak-anak (keturunan) dari Korah". Bani Korah adalah nenek moyang dari pemusik-pemusik kudus yang ditugaskan untuk melayani Tuhan di dalam Bait Suci. Pemazmur yang dalam hal ini disebut Bani Korah mengungkapkan gejolak rasa rindunya akan rumah atau kediaman Allah. Perasaannya kuat sekali untuk mencari Tuhan. Ia menyatakan perasaannya itu dengan mengatakan rindu datang ke rumah Tuhan. Bagi orang Israel rumah Tuhan adalah lambang kehadiran Tuhan. Berada di rumah Tuhan berarti bertemu dengan Tuhan. Kemungkinan ketika ia menuliskan atau menyanyikan mazmur ini, ia sedang di suatu tempat atau dalam suatu kondisi yang tidak memungkinkan untuk datang ke rumah Tuhan. Ia sangat merindukan rumah Allah dan sedemikian rindunya sampai ia merasa hatinya atau perasaannya seperti hancur (ayat 3).
Mazmur 84 ini memberikan gambaran indah tentang hasrat serta kerinduan untuk berada di dalam rumah TUHAN. Hasrat dan kerinduan yang dimaksudkan oleh Pemazmur ini tidak hanya sekedar untuk beribadah selayaknya orang rutin datang beribadah di bait ALLAH. Karena bisa saja orang datang ke rumah Tuhan tetapi tidak memiliki rasa antusias atau kerinduan yang sangat dalam untuk bertemu dengan Tuhan. Tidak semua orang punya perasaan seperti pemazmur ini yang mempunyai hasrat mendalam untuk memiliki relasi yang intim dengan ALLAH yang dinyatakan melalui ekspresi puji-pujian dan penyembahan kepada ALLAH dengan sepenuh hati. Kerinduan Pemazmur untuk berada dekat dengan ALLAH juga didasari oleh keyakinannya bahwa ALLAH selalu rindu juga untuk didekati oleh umatNya.

Kerinduan Yang Mendalam akan Tuhan Allah Yang Hidup di RumahNya
Perikop ini mengingatkan kita bahwasanya setiap orang yang sudah mengenal Allah akan merindukan pertemuan dengan Allah. Kerinduan pemazmur bukan sekadar kerinduan biasa atau perasaan mistik. Ia rindu sampai jiwanya hancur, merintih, suatu kesadaran diri yang dalam sekali campuran antara dorongan emosi dan rasio yang kuat. Spurgeon menyebutnya holy lovesickness atau mabuk kepayang yang kudus. Secara puitis ia menggambarkan betapa ia merasa iri kepada burung pipit dan layang-layang yang bersarang di rumah Tuhan bahkan bertelur dan merawat anak-anaknya di sana. Kerinduan itu dirasakan dengan sungguh-sungguh dan menggebu ingin bertemu dengan Tuhan Allah yang hidup. Sebab pertemuan dengan Allah itu adalah kerinduan dari setiap orang yang percaya. Jika ada seseorang yang tidak merasakan kerinduan yang mendalam untuk bertemu dengan Allah di BaitNya atau di GerejaNya, maka iman kita sudah perlu di koreksi, apakah kita mengasihi Allah atau kita hanya mengasihi diri kita sendiri atau lebih mengasihi yang lain. Ingatlah, bahwa pada masa kini, dan masa yang akan datang dan untuk selama-lamanya Allah itu Hidup. Jadi, siapa yang hidup dengan Allah, akan senantiasa merindukan persekutuan dengan Allah dan memperoleh kehidupan selama-lamanya bersama Allah.
Pemazmur sungguh paham bahwa tidak pernah ada sumber lain dalam kehidupan manusia, selain Tuhan Allah yang sanggup membuatnya bahagia baik di saat yang menyenangkan atau tidak. Itu sebabnya kerinduan jiwanya akan hubungan yang mendalam dengan ALLAH sungguh menjadi doa serta harapan terbesarnya. Apakah kita juga memiliki penghayatan yang sama dengan Pemazmur sehingga kitapun selalu rindu bertumbuh dan memiliki persekutuan yang intim dengan TUHAN ALLAH kita? Apakah kita masih merasakan Allah itu hidup di dalam perjalanan kehidupan kita sehingga kita selalu membutuhkan kehadiratNya? Apakah orang-orang Kristen merasakan bahwa Allah itu hidup dalam pelataranNya sehingga memprioritaskan perjumpaan dengan Tuhan di dalam pelataranNya daripada mementingkan urusan-urusan yang lain? Dalam beberapa komunikasi dengan beberapa orang Kristen maupun pelayan gereja bahwa kehadiran di gereja itu hanya sekedar rutinitas saja. Bahkan ada yang datang ke gereja sekedar penampilan, ada yang ke gereja karena hendak KOOR atau karena sekedar melakukan tugas atau kewajiban sebagai pelayan tetapi tidak memiliki sikap rindu untuk berjumpa dengan Tuhan. Kehadiran ke gereja juga sering kalah dengan rutinitas atau kepentingan lain, antara lain karena kesibukan kerja, arisan, atau urusan-urusan duniawi. Sesibuk apa pun kita jangan pernah lupa untuk masuk dalam hadirat Tuhan, karena, di sinilah kita beroleh kekuatan baru untuk bisa berkarya setiap hari. Rumah Tuhan adalah ibarat Bengkel Rohani yang bertugas untuk menservice ulang kehidupan kita supaya jiwa kita sehat kembali.

Berbahagia orang-orang yang berdiam di rumah Allah
Pemazmur melihat bahwa burung-burung pipit yang mendapat sebuah rumah dan juga burung layang-layang dengan sebuah sarang yang tinggal di Mezbah-mezbah Allah (ayat 4) sama berbahagianya dengan orang-orang yang diam dirumah Allah dengan pujipujian (ayat 5). Burung pipit dan burung layang-layang akan mengeluarkan suaranya yang merdu sama dengan orang-orang yang diam di rumah Allah pada saat memuji kemuliaan Allah. Ada rasa keinginan yang besar bagi pemazmur untuk berdiam dirumah Allah sama dengan burung-burung itu dan juga dengan pelayan-pelayan Tuhan yang berdiam di rumah Allah. Kehadirannya di rumah Tuhan tak lain dan tak bukan adalah untuk memuji-muji Tuhan. Dalam bahasa aslinya diterjemahkan dengan “terus-menerus memuji Engkau dengan sungguh-sungguh” bukan hanya sekedar memuji atau bergantung selera hati.  Orang Israel sangat antusias untuk beribadah ke bait Allah di Yerusalem. Setiap Sabbat dan terlebih masa paskah berbondong-bondong orang-orang Israel menghadap Tuhan ke rumahNya. Bagi mereka, ziarah itu adalah perjalanan rohani yang dinanti-nantikan. Jadi kerinduan kepada Tuhan itu bukan sekadar perasaan sentimental, bukan sekedar ingin tetapi tidak ada niat dan usaha.  
Memuji Allah adalah kebahagiaan bukan sebaliknya menjadi paksaan. Sebab dengan memuji Allah maka hati dan pikiran serta tenaga kita akan semakin baik. Hidup dengan pujian-pujian bagi Allah akan mendatangkan kebaikan. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 147:1  “Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu”. Tidak ada kebahagiaan yang sungguh-sungguh diluar Tuhan Allah, hanya didalam Dia dan hanya Dia sumber kehidupan. Pasang surutnya gelombang dunia ini dengan berbagai persoalannya akan terasa nikmat jika bersama dengan Allah. Sebab Allah akan memberikan kekuatan untuk menjalaninya. Bukan hanya itu, bersama dengan Allah keadaan yang tidak menjanjikan sekalipun di dunia ini akan menjadi berkat kelimpahan sebab hanya Tuhan yang dapat mengubahkan segala sesuatu kearah yang terbaik, dan semuanya itu akan diperoleh dengan kekuatan dan kehendak Tuhan.
Lebih lanjut, Pemazmur juga mengungkapkan bahwa ada sebuah konsekwensi logis, yaitu kebahagiaan manakala kita hidup dekat dengan ALLAH. Berupa apakah itu? Jika kita menyimak ayat 4-7, kebahagiaan yang kita dapat tidak dibatasi oleh kebahagiaan secara fisik/materi. Persekutuan erat kita dengan ALLAH akan membuat kita mendapatkan ”kekuatan yang besar dan sukacita  di dalam TUHAN” (ayat 6). Kekuatan dan sukacita batin yang bersumber pada TUHAN inilah yang membuat kita sanggup menatap ke depan meski kita tahu bahwa di depan banyak rintangan dan halangan. Kekuatan dan sukacita batin yang bersumber pada TUHAN itu juga yang akan membuat kita tetap bertahan hingga akhirnya, meski kita menjalani hidup dengan segala keletihan yang dibebankan dunia pada kita.
REFLEKSI:
Sadar atau tidak, diakui atau tidak, percaya atau tidak, manusia tanpa TUHAN adalah manusia yang lemah dan rapuh. Saya menyadari betapa petingnya kita hidup selalu dekat dengan TUHAN, sebab dari situlah sumber kekuatan kita. Kita hidup dan bertindak digerakkan oleh kekuatan yang tak pernah kita sadari, yaitu kekuatan TUHAN. Bani Korah menuliskan bahwa, orang yang mengantungkan dirinya kepada kekuatan TUHAN adalah orang yang berbahagia. Perjumpaan dengan Tuhan baik di dalam rumahNya maupun di dalam kehidupan setiap hari memberikan kekuatan dan memfokuskan diri kepada Tuhan bukan kepada persoalan. Sebaliknya orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri akan semakin menjauh dari TUHAN. Setiap orang yang menjauhkan diri dari Tuhan membuat hidupnya tidak punya arah atau tujuan, dan tidak akan mengalami kebaikan. Mari mengantungkan diri pada kekuatan TUHAN,  rindukan selalu hadirat-Nya dan nikmati kuasa-Nya. Amen

Acara Ibadah Marga

(L : Liturgis, J: Jemaat)

1. PANGGILAN BERIBADAH

L : Saudara-saudara yang kekasih! Terpujilah Tuhan yang senantiasa memberkati kita dan senantiasa memberikan kesempatan untuk bertemu di dalam sukacita. Pada hari ini, Kita melaksanakan Partangiangan Punguan Pomparan OP.Baharaja Purba Sejabodetabek. Sungguh semua ini adalah rahmat dan karunia Tuhan yang kita rasakan sampai hari ini. Karena itu, segala pujian, hormat dan kemuliaan kita panjatkan kepada Dia, Allah kita, sumber segala berkat.
J : Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah umat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau.
L : Dengan penuh rasa syukur dan sukacita marilah kita memuji dan memuliakan Tuhan.:
BERNYANYI   KJ. 3 : 1 + 4  “KAMI PUJI DENGAN RIANG”
Kami puji dengan riang, Dikau Allah yang besar,
Bagai bunga trima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan t’lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b’ri sinarMu menyerap.
Mari kitapun memuji dengan suara menggegap,
Menyanyikan kuasa kasih yang teguh serta tetap.  
Kita maju dan bernyanyi, jaya walau diserang,
ikut mengagungkan kasih dalam lagu pemenang.

2. VOTUM – INTROITUS – DOA
L : Pertolongan kita adalah di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amin.

J : Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan  aku..

L : Ia menyegarkan jiwaku, Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.

J : Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Haleluya!

L : Marilah kita berdoa: Bapa sorgawi, Bapa yang Maha Baik! Terima kasih kami ucapkan padaMu, karena kasih kurniaMu kami boleh berkumpul saat ini mensyukuri rahmat dan penyertaanMu.  Karena itulah kami berkumpul di sini memohon perlindungan Tuhan buat Pomparan Op.Baharaja Purba ini, agar Tuhan juga yang memberkati kehidupan mereka ke depan dan juga memberkati  anak-anak mereka.   
J : Biarlah damai sejahtera dan kemurahan rejeki senantiasa memenuhi Setiap keluarga kami agar selalu dalam sukacita menjalani kehidupan ini dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang..

J    : Biarlah malaikat-malaikatMu berkemah menjaga kehidupan kami senantiasa dan Jauhkanlah segala mara bahaya, dan niat-niat jahat yang mengancam keluarga kami . Dengarlah ya Tuhan seruan,  doa dan permohonan kami yang kami  naikkan  dalam Nama Yesus Kristus Tuhan dan Raja kami. Amin

03. BERNYANYI DARI KJ No. 408 : 1-2 ‘DIJALANKU “KU DIIRING “
Di jalanku ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?
Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku;
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku.

Di jalanku yang berliku dihiburNya hatiku;
bila tiba pencobaan dikuatkan imanku.
Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,
dari cadas didepanku datang air yang sedap;
dari cadas didepanku datang air yang sedap.

3. KELUARGA  YANG DIBERKATI TUHAN
L  : Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
J : Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
L : Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
J : Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
L   : Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu dan melihat anak-anak dari anak-anakmu.
J  : Benar Tuhan, Engkau telah menganugerahkan Kasih dan BerkatMu dalam kehidupan kami , karena itu kami semakin merasakan kehidupan  di dalam damai sejahteraMu
L : Keluarga  ini dibangun di atas landasan batu yang kokoh, tetapi ingatlah, bahwa yang paling utama adalah jika  keluarga ini didirikan di atas landasan Firman Tuhan yaitu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita.
 J : Tinggallah Tuhan senantiasa dalam keluarga yang bersukacita ini agar mereka senantiasa  hidup di dalam persatuan, dalam kerendahan hati dan dalam damai sejahtera, dalam iman dan pengharapan yang teguh kepada Tuhan kita, di dalam suka maupun duka.
L : Ya, Tuhan, tinggallah bersama-sama dengan kami. Sertailah kami dalam segala kehidupan dan pekerjaan kami.
J : Ya, Tuhan, curahkanlah berkatmu bagi keluarga ini sehingga mereka akan menjadi saluran berkatMu kepada banyak orang.
L : Bimbing dan sertailah keluarga ini  setiap hari, sehingga mereka senantiasa memuliakan Tuhan melalui sikap dan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan. Terpujilah namaMu ya Bapa, di rumah yang berbahagia ini. Amin.

04. BERNYANYI KJ. 387 : 1 – 2 “Hujan berkat kan tercurah”
Hujan berkat ‘kan tercurah, itulah janji kudus
Hidup segar dari sorga, ‘kan diberi penebus
Reff. Hujan berkatMu itu yang kami perlu
Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh

Hujan berkat ‘kan tercurah, hidup kembali segar
Di atas bukit dan lurah, bunyi derai terdengar
Reff. Hujan berkatMu itu yang kami perlu
Sudah menetes berkatMu, biar tercurah penuh
05. DOA SYAFAAT 
06. BERNYANYI  KJ. 393 : 1 -  3  “ TUHAN, BETAPA BANYAKNYA”
Tuhan betapa banyaknya berkat yang Kau beri,
Teristimewa rahmatMu dan hidup abadi
Reff: T’rima kasih ya Tuhanku atas keselamatanku.
        Padaku telah Kau beri hidup bahagia abadi

Sanak saudara dan teman Kau b’ri kepadaku;
Berkat terindah ialah’ku jadi anakMu. Reff…
Setiap hari rahmatMu tiada putusnya:
Hendak kupuji namaMu tetap selamanya. Reff

07. Renungan oleh : Pdt.Henry H P Butarbutar, M.Min.,M.Th

08. BERNYANYI KJ 410   “TENANGLAH KINI HATIKU”   
            ~ ~ Mengumpulkan persembahan ~~

Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku.
Di tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.

Tak kusesalkan hidupku, betapa juga nasibku,
sebab Engkau dekat, tanganMu kupegang erat.
Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh.
Hatiku berserah penuh; tanganku dipegang teguh.
09. Pengutusan dan Doa Penutup
P: Tuhan kami mohon dengan rendah hati semoga melalui Partangiangan Pomparan Op.Baharaja Purba Sejabodetabek ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberikan kesatuan di dalam membina persekutuan yang indah dalam kasih dan damai sebagai Keluarga Allah yang saling membangun, saling mendoakan satu dengan yang lain. Dan imanilah janji Tuhan dalam setiap perjalanan dan pergumulan hidupmu bahwa Dia akan senantiasa menyertai kehidupanmu sampai selama-lamanya.
J: Jadikan kami alat dalam tanganMu untuk memberikan sukacita bagi orang lain
P: Kami berdoa untuk usaha dan pekerjaan kami
J: Tuntun dan berkati kami dalam segala jerih dan juang kami agar kami dapat mewujudkan kasih Tuhan.
P: Kami berdoa untuk anak-anak kami, Tuhan memberi kekuatan dan keteguhan dalam segala suka dan duka menyongsong masa depan mereka. 
J:  (Bernyanyi KJ.No.438) APAPUN JUGA MENIMPAMU
Apapun juga menimpamu, Tuhan menjagamu
Naungan kasihNya pelindungmu, Tuhan menjagamu
Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang
Ia menjagamu Tuhan menjagamu
P:  Marilah kita bersama-sama menaikkan doa “Bapa Kami yang di Sorga
P+J: Bapa Kami....
P: Berkat + Amin….Amin…Amin   

Markus 12 : 28 – 34

Markus 12 : 28 – 34

PATIK NAUMMANGAT

Somal do taadopi di ngolunta on mangalului na ummangat. Ummangat  di sada punguan, di huria, di jabu, dohot di ulaon manang balian. Siala ni ringkot mangalului ummangat on gabe jotjot jolma berkompetisi, bersaing, sampai sikut menyikut. Pola do masa kelompok-kelompok na mambahen polarisasi kekuatan asa dapotna posisi na ummangat on. Tubu ma parbadaan manang parmusuon. Tarlumobi di hita halak Batak, adong do prinsip ngolu ima na digoaron 3-H (hamoraon, hagabeon, hasangapon), jala songon na didok ni umpasa halak Batak : duldul otik sumurung ahu otik. Naeng ingkon um-ginjang sian jolma na asing natape saotik. Nian ndang na salah gabe di ginjang manang gabe ummangat. Alai ndada holan diparhundulan i, alai ingkon dohot do di pambahenan nang di tanggungjawab na umbalga.
Jotjot do lupa jolma nang hita molo naeng ummangat sada-sada jolma ndada holan memerintah, menyuruh orang lain, tetapi ingkon melayani do (marhobas). Songon hea didok Jesus : kalau seseorang ingin menjadi pemimpin bagi orang lain maka hendaklah dia menjadi pelayan bagi orang lain. Seseorang yang ingin menjadi terkemuka bukan me-kedepankan ego/diri, tetapi me-kedepankan tugas dan tanggungjawab. Songon ido parsoalan na masa dibagasan dialog Jesus dohot angka halak Farise manang siboto surat. Diakuhon nasida do songon bangso na istimewa do halak Israel on. Nian ndang pola si-raguon disi, ai tangkas do bangso napinillit ni Debata do nasida marhite si-Abraham, Ishak, Jakob. Holan i, status songon bangso napinillit manang na istimewa ndang sadalan dipangalaho nasida siganup ari.
Diboto nasida do parenta na dijalo si-Musa uju haluar nasida sian tano Misir. Ima songon credo (panghatindanghon) haporseaon nasida na mandok : Ingkon holong do nasida tu Debata sian nasa ateatem, sian nasa hosam, sian nasa roham dohot sian nasa gogom, Hape sai jotjot do nasida manimbil sian dalan ni Debata. Boi do nasida hatop-hatop munggil, berobah, alani desakan, pengaruh angka bangso na asing. Molo tabereng di Buku Padan Narobi i, manang piga hali sai madabu do nasida jala laos diuhumi Debata do nasida. Molo didok holong tu Debata, tontu ndada holan dibagasan pamangan i, manang holan dibagasan utok-utok (pikiran). Nda songoni, jotjot do hita mandok hata : AHU PORSEA tu Debata Jahowa, tu Jesus Kristus, tu Tondi Porbadia ninta, alai ndang gumodang hita ragu, bimbang, jala gabe Murtad manadinghon Debata. Molo didok HOLONG TU DEBATA sian NASA ATEATEM, NASA HOSAM, NASA ROHAM, NASA GOGOM, berarti ndang adong be na asing, holan tu Debata do. Sude gulmit ni ngolu ingkon do tu Debata. Manang tu Amanta, manang Inanta di bagasta be, manang tu ianakhon, apalagi tu dongan manang tu ale-ale, ndang boi umholong rohanta tusi dungi pe tu Debata.
Hea do ra tabege hata ni Jesus na mandok : Ganup halak na ro tu Ahu, ndang tarbahen gabe siseanku, ia so dihasogohon ibana amana, inana, na niolina, anakkonna, hahaanggina dohot angka ibotona, ro di hosana sandiri (Lukas 14:26) Ndang na maksud ni Jesus disi asa gabe tahasogohon keluarganta, alai maksud ni Jesus unang gabe umholong rohanta tu na adong di portibion, baik keluarga sian holong ni rohanta tu Debata.  Alani Paulus pe hea do mandok : Alai on ma hudok, ale angka dongan: Gogot nama tingkina. Songon on ma tu joloan on: Songon na so marjolma ma angka naung marjolma i. Manang hata Indonesia mandok : Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; (1 Korintus 7:29). Artinya, semua di dunia ini ibaratnya : songon ende POP i : ANTARA ADA DAN TIADA. Memang begitulah hidup di dunia, sebentar ada lalu pergi, sebentar muncul lalu tenggelam, sebentar bersama lalu berpisah. Sarupa songon hata ni Parjamita 3 na mandok : MARTITI BE DO SUDE. Holan sada na hot na tetap ima DEBATA. IBANA do mual sian na so adong dohot naung adong. Ibana do na didok pencipta : CREATION EX NIHILO (menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada) dan CREATION EX CONTINUA (menciptakan untuk selanjutnya).
Adong do apala tolu na didok manggombarhon taringot tu Holong tu Debata ima :
1. Pos ni roha (teguh, tidak goyah, bulat). Sedikitpun tidak ada keraguan di dalam hidup kita terhadap Allah yang kita sembah itu. Sama seperti Anak kecil yang tidak pernah meragukan orangtuanya. Bila dia bersama orangtuanya maka tenanglah hatinya. Mungkin kita pernah mendengar ilustrasi Pemain Sirkus yang berjalan di tali yang ditempatkan sangat tinggi. Setiap dia mengatakan kepada penonton “percayakah mereka kepadanya bila berjalan di atas tali itu, semua bilang percaya tetapi satupun dari yang mengatakan percaya tidak berani berjalan bersamanya”. Hingga seorang anak kecil naik ke pundak pemain sirkus itu dengan santainya, tak sedikitpun ada rasa kuatir, dan takutnya. Ternyata dia adalah anak pemain sirkus tersebut. Hita pe anak ni Debata do naung berani manjou goarna ABBA manang BAPA. Ala ni ingkon botul-botul do hita marpos ni roha tu Debata. Istilah bagusnya MEMPERCAYAKAN HIDUP KITA KEPADANYA.
2. Tanda holongta tu Debata napaduahon ima : TUNDUK, Mangoloi parentaNA. Toho do borat situtu mangulaon parenta ni Debata. Jotjot do hita marungkil mangulaon na didokNa. Gari patik na sapulu i nunga maol lam ma na asing. Alai memang ndang adong tawar menawar disi. Ndang adong DISCOUNT sahat tu 75%, gari 10 % ndang boi. Molo holong rohanta tu Debata ingkon do ULAONTA na didokNA. Carana, ingkon mulai do sian na metmet dohot sian dakdanak. Ala Bisa Karena Biasa ima didok peribahasa Indonesia. Molo nunga biasa gabe mura do mangulaonsa, alai molo ndang biasa maol do i. Isarani rupani : molo jarang do hita martangiang sian dakdanak lam balga pe gabe susah, alai molo jotjot martangiang gabe mura do i.
3. Tanda holongta tu Debata na patoluhon ima : setia, hot rodi saleleng ni lelengna. Manang aha pe na masa, baik haba-haba, halisungsung manang halilintar ingkon hot do hita. Ndang hea janji ni Debata ndang adong haba-haba, ndang adong alogo situtu molo marpesawat hita. Holan ido, dilehon do jaminan (garansi, manang asuransi Ngolu) ima na tongtong do Debata mandongani hita (Matius 28:30b). Jala halak na satia, na hot ima dapotan Tumpal Hangoluan i. (Wahyu 2:10b).

Napaduahon sian turpukta on ima didok Patik Na ummangat jala sarupa hargana ima : Holong tu dongan songon dirim. Molo nunga tahaholongi Debata ingkon dos do i manghaholongi Jolma. Nian boi do rancu on manang gabe membingungkan. Boasa? Ala didok sarupa do patik Holong tu Debata dohot holong tu jolma, hape disuruh do hita ingkon parjolo tu Debata dungi pe tu jolma. Nian ndang pola ragu hita disi. Sasintongna na didok Jesus dison ima : ndang tarsirang manghaholongi Debata dohot jolma. Songon dia hita manghaholongi Debata na so taida. Bukankah Allah bermanifestasi (menjelma) dalam diri orang lain. Hea do Jesus mandok : molo dibahen hamu tu angka na metmet on na tu ahu do i, ninnna (Matius 25). Angka na metmet on ima angka na tarhurung, na male, na mauas, na mago, na salang-salang, na di jalanan, na di kolong jembatan, na terintimidasi. Lapatanna Jesus naeng mandok tu hita : unang holan manghaholongi na jonok tu hita, naung tangkas partinandaanta, manang hubunganta. Ai susah do mangotaphon parmudaron di halak Batak. Alani ido sai didok : Sai manghuling do mudar ni halak Batak, molo halak na so Batak mabaor mudarna. Tung jotjot do hita mampu manghaholongi dirinta sandiri, manghaholongi Ale-alenta manang keluargata, manang na boi buaton pangomoan sian i, alai diluar sude i songon BORAT SITUTU DO ROHANTA.
Molo didok Jesus manghaholongi Halak na asing, ingkon dos do bahenonta songon tu Debata. Alani ipe si Johanes mandok :”Ai pargabus do jolma molo didok holong rohana tu Debata na so diida, alai jolma na diida ndang olo manghaholongi” (1 Joh.4:20). Ingkon mampu do hita menghancurkan skat-skat, tembok-tembok tinggi, apalagi harus menghancurkan statement : siapa dia dan siapa aku. Justru kita harus tinggalkan semua Atribut diri kita untuk mengambil “handuk dan air” lalu membasuh kaki orang lain. Jesus pernah mencontohkan tentang “ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI”. Jelas Yesus ingin menghancurkan dikotomi : SIAPA DIA dan SIAPA SAYA, diganti dengan SIAPA KITA. Kita adalah semua orang, bahkan juga dunia ini.
Kalau kita sudah mampu mencintai ALLAH dan SESAMA MANUSIA bahkan DUNIA ini maka akan terciptalah Keseimbangan hidup yang harmonis, yang baik, yang penuh kegembiraan dan sukacita. DUNIA ini akan menjadi lebih baik lagi ke depan. Tetapi kalau kita hanya mencintai diri kita sendiri, memikirkan diri sendiri (atau NARSISME) maka orang-orang akan berlomba untuk berkuasa, menghancurkan, tidak peduli ke pada masa depan kehidupan ini, maka sulit diharapkan dunia yang terus semakin membaik. Tanggungjawab mengasihi Allah dan sesama harus terus digalakkan, dihidupkan (on fire) supaya dunia akan menjadi SALIB-SALIB yang memancarkan DAMAI SEJAHTERA, TERANG, dan KASIHNYA. Amen

PODA 29: 15 - 18

PODA 29: 15 - 18 


Tung mansai ringkot do angka poda dohot pangajarion di ngolu on tarlumobi tu angka sundut naumposo manang tu angka dakdanak. Halak na so mangharingkothon poda manang pangajarion, madabu do nasida tu angka haotoon, pangalaho na so denggan, dohot kehancuran. Hata ni halak Batak pe tangkas do mandok :”Ijuk diparapara hotang diparlabian, na bisuk napuna hata na oto tu panggadisan”. Poda manang habisuhon ima songon rambu manang petunjuk dalan di pardalanan ni ngolu ni jolma di hasiangan on. Ai molo so adong be petunjuk dalan susah ma jolma mardalan, jala olo gabe lilu.
Adong do na ingkon diwarishon angka natoras tu angka ianakhon dibagasan ngoluna ima Parbinotoan, Karakter na denggan, dohot spiritualitas. Parbinotoan ima na jinalo ni angka dakdanak marhite pendidikan formal dohot non-formal manang informal, alai molo parbinotoan karakter jumpangan angka dakdanak do i marhite keluarga, suang songoni parbinotoan spiritualitas jumpang nasida marhite parsaoran dohot Debata manang dohot Firman ni Debata.
Ndang be arta manang sinamot na ingkon si warisan angka natoras tu angka ianakhon. Nang pe si godang arta angka natoras, na parjolo simemehon dohot si warison ima pangajarion dohot poda tu angka ianakhon asa mangolu nasida gabe jolma na denggan, diboto marroha, diboto firman, dungkon ipe boi ma sipasahaton warisan arta manang angka na asing. Godang do persoalan keluarga siala warisan arta, gabe tubu parbadahon dohot parmusuon di angka ianakhon. Jala on do mambahen haurahon di angka natoras. Ai songon dia parngoluon dakdanak ndang mungkin sibahen boncir jolma na asing, alai natoras do. Apalagi tu angka ina, siala ina do na sai dijabu. Di angka ina do pembentukkan karakter ni dakdanak. Anggo angka amanta somal na didok do i mansari ngolu-ngolu. Tarlumobi di jaman saonari on, nunga lam jamot angka natoras manang lam marsitutu. Molo na jolo, boi do holan parenta, anggo di jaman si nuaeng ndang cukup be holan parenta alai ingkon dohot do mambahen contoh manang sitiruon.
Angka ianakhon na sai manjalo poda manang pangajarion sian natoras mambahen hasonangan dohot las ni roha tu angka natorasna. Alai angka ianakhon na so hea diajari natorasna holan mambahen hasusaan do i tu angka natorasna. Alani ido dia ma dumenggan, tabahen sonang saonari alai haduan susah, sian saonari susah alai aduan gabe sonang. Pepatah Indonesia pe mandok : Bersakit-sakit dahulu senang kemudian. Ndang boi sasude pangajarion manang taringot tu angka poda dijalo angka ianakhon sian halak, sian guru, manang sian pandita, dao dumenggan molo dijalo nasida i sian natorasna sandiri.
Di jaman nuaeng pe nunga sai martambah-tambah angka parjahat. Boasa boi terjadi si songon i? ima naung moru halak na marsitutu mamodai angka jolma na asing. Sikap egois, na holan mamikiri diri sandiri, tidak peduli nunga gabe budaya naimbaru di masyarakat si nuaeng on. Maol nama halak manghilalaon mamereng anak halak na asing gabe songon ianakhonna. Lapatanna molo dihilala sahalak ianakhon halak na asing gabe songon ianakhonna, songon dia holongna tu gellengna gabe songoni ma holongna tu ianakhonna halak na asing. Hape si nuaeng, pola so diparrohahon be songon dia angka halak na asing i. Ido umbahen gabe tubu di ngoluon angka tembok pemisah, tubu kelompok-kelompok. Jala kelompok on pe nunga lam eksklusif. Adong do kelompok alani hobbi, kelompok alani arisan, kelompok alani marga, kelompok alani style dohot angka na asing. Ndang pola nian masalah angka kelompok on, alai gabe masalah siala dianggap kelompokna lebih hebat alai kelompok na asing ndang denggan.
Taingot ma songon didok di ay.18 halak na sai mangaradoti patik ni Debata ingkon martua ibana. Molo naeng lam denggan ngolu on ingkon taradoti do manuanhon poda, pangajarion tarlumobi hata ni Debata. Tung mansai godang do makna manang lapatanni ni poda dohot pasahaton hata ni Debata (pat.Maz.119:105; 2 Tim.3:16). Tapahimbul ma rohanta dohot gogonta lajo diparjolonai alai mamutik ma hita muse na denggan di ujungna, jala molo pe ndang hita na mamutik i alai putihon dakdanak i do di ujungna muse. Amen

Mazmur 84 : 1 - 7

Mazmur 84 : 1 - 7 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.  84-2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu ,  ya ...