Kamis, 25 Oktober 2018

PERSEMBAHAN

BAWALAH PERSEMBAHANMU KE RUMAH TUHAN
Salah satu unsur yang penting di dalam kehidupan orang percaya adalah memberikan persembahan. Persembahan yang disampaikan oleh umat kepada Tuhan adalah sebagai tanda ketaatan dan ungkapan syukur atas keselamatan dan atas berkat yang kita terima dari Tuhan. Alkitab pun mengungkapkan, setiap kali umat datang menghadap hadirat Tuhan (beribadah), mereka selalu membawa korban(persembahan) kepada Tuhan. Hal ini dilakukan sesuai dengan perintah Tuhan kepada mereka bahwa: Setiap orang yang datang menghadap Tuhan, janganlah ia menghadap dengan tangan hampa, tetapi masing-masing membawa persembahan sesuai dengan berkat yang diberikan Tuhan kepadanya (bnd, Ul 16: 16-17).
Sejarah munculnya istilah Persembahan dimulai ketika Kain dan Habel  mempersembahkan persembahannya kepada Allah (Kej. 4:1-16). Kedua kakak beradik ini, melakukan pekerjaan yang berbeda, Kain menjadi petani dimana ia mengerjakan tanah, sedangkan Habel jadi gembala. Pada suatu peristiwa, keduanya membawa hasil dari pekerjaannya masing-masing untuk dipersembahkan kepada Allah. Kain membawa hasil pekerjaannya yakni hasil bumi, sedangkan Habel mempersembahkan anak sulung kambing dombanya. Allah tidak berkenan pada persembahan Kain, tetapi Allah menerima persembahan Habel. Sebenarnya letak persoalannya bukan antara hasil tanah dan domba, namun pada sikap dan bentuk yang diserahkan mereka. Di dalam Kitab Ibrani 11:4 jelas dikatakanKarena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada persembahan Kain.
Peristiwa Kain dan Habel menyampaikan persembahan kepada Tuhan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai tanda ungkapan syukur dan ketaatan kepada Tuhan. Rasa Syukur dan Ketaatan itulah yang membuat kita harus memnyampaikan yang terbaik kepada Tuhan, tanpa harus kuatir atau takut bila kekurangan sesuatu di dalam kehidupan ini (bnd.Kisah Janda di Sarfat). Pesta Gotilon merupakan kesempatan yang indah bagi setiap warga jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan, menyatakan kuasa Allah yang berlangsung dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Allah hadir saat menabur benih, menyiram dan memberi pertumbuhan. Dia lah juga memberi matahari, hujan dan embun untuk pertumbuhan tanam-tanaman. Oleh karena itu wajarlah jika manusia mempercayakan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan memberikan segalanya dan mencukupkan apa yang ada di dalam kehidupan kita.
Tahun ini, pada minggu ini (21-10-2018) Jemaat HKBP Maranatha Rawalumbu merayakan pesta gotilon. Di sinilah kita kembali merefleksikan perjalanan hidup kita dengan segala yang kita dapatkan. Walaupun hidup ini selalu bergantian suka dan duka, namun tidak bisa meniadakan Kasih Tuhan yang senantiasa menyertai dan memberkati kehidupan kita. Sebagaimana kata orang-orang bijak, bila 10 hal yang jelek kita alami, namun ada 50 perbuatan baik yang kita temui. Bila ada 50 hal yang tidak baik kita lalui, namun masih ada 100 perbuatan luar biasa yang kita jumpai. Oleh karena itu, Tuhan memberi ruang, menghayati iman atas karya Ilahi yang memberkati hidup jemaat dan pekerjaan umat sepanjang tahun 2018 ini.
Saudara saudara perhatikanlah Firman Tuhan ini:Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. (2 Korintus 9 :7-8)

Tidak ada komentar:

Mazmur 84 : 1 - 7

Mazmur 84 : 1 - 7 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.  84-2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu ,  ya ...