Jumat, 13 Februari 2015

Paskah dan Perempuan



PASKAH DAN PEREMPUAN
......mereka tidak diberitakan atau dikabarkan dalam cerita-cerita sebelumnya....
......tetapi mereka setia padaNya sampai saat terakhir kalinya, saat ke-12 murid laki-laki yang dipilihnya telah mengkhianati, mengingkari, dan meninggalkannya....
......mereka ada di sana saat penyaliban dan pemakamanNya.....
......mereka adalah yang dijumpaiNya yang pertama kali saat Dia bangkit dari kematianNya, dan diminta dan diutus untuk mengabarkan berita itu.....
......mereka adalah yang memilih (dan dipilih) untuk menjadi saksi dan terlibat dalam peristiwa puncak pertarunganNya melawan kejahatan untuk menegakkan keadilan.....
Mereka adalah PEREMPUAN!!!
Apakah hubungan paskah dengan perempuan? Dalam beragam tradisi (adat) bahwa perempuan dikodratkan di bawah laki-laki (subordinasi) di hampir semua posisi masyarakat. Orang Batak juga menempatkan perempuan dibawah laki-laki. Tradisi Jawa mengatakan bahwa perempuan dikodratkan sebagai masak, manak, dan macak (memasak, beranak, dan berhias diri). Perempuan diposisikan menempati wilayah domestik dan sekadar partner belakang laki-laki.  “Kadang kita memahami kodrat sebagai sesuatu yang terberi (the given), sudah harga mati dan tidak bisa diotak-atik lagi. Padahal kodrat harus dikaji ulang, apalagi bila melihat posisi dan kedudukan perempuan. Apakah memang kodrat perempuan adalah memasak, mencuci, mengurus anak-anak?
Tetapi apa yang terjadi pada waktu paskah?  Allah menjungkirbalikkan budaya tersebut. Kisah Paskah adalah kisah di mana perempuan menjadi saksi pertama, yang mana pada masa itu perempuan tidak diakui untuk bersaksi. Perempuan yang tidak diperhitungkan, lemah, dan tak berdaya, ternyata menjadi pendobrak menyampaikan kesaksian Paskah pertama.  Di tengah masyarakat yang tidak mau menerima perempuan sebagai saksi, Allah justru menjadikan perempuan sebagai saksi kebangkitan Kristus. Saksi atas perkara yang terbesar dalam dunia berdosa ini. Dan hal itu bukan hanya dicatat oleh satu atau dua kitab injil, melainkan keempat injil mencatatnya. Para perempuan itu adalah Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus, Salome, Yohana.
Para perempuan yang selama ini dekat dengan Yesus tetap menunjukkan cinta kasihnya ketika Yesus telah wafat. Sedangkan murid-murid laki-laki tidak jelas entah ke mana, bahkan ada yang mengkhianati, menyangkal Yesus, dan bersembunyi. Peristiwa Paskah telah mengubah segala-galanya. Mereka yang dihantui ketakutan yang sangat luar biasa menuju makam Yesus, namun telah kembali dari kuburan tidak ada lagi ketakutan di dalam diri mereka. Justru yang ada adalah sukacita, pengharapan, dan keberanian yang besar.
HKBP selalu menghubungkan perayaan paskah dengan pesta kebangkitan perempuan. Hal ini untuk mengingat akan perbuatan perempuan yang menjadi sumber pertama kebangkitan Yesus. Dan di dalam peristiwa paskah inilah Allah membuat perempuan mempunyai derajat yang sama dengan laki-laki. Allah menjadikan perempuan sebagai missionaris yang pertama akan peristiwa kemenangan itu. Tanpa tindakan perempuan maka berita kebangkitan hanyalah cerita saja. Pada zaman di mana belum dikenal gerakan peranan wanita (emansipasi wanita), ternyata para wanita sudah menjalankan peranan yang sangat penting. Mereka menjadi saksi, dan bukan sembarangan saksi. Tetapi saksi orang yang sangat dibenci oleh para imam kepala dan farisi, serta orang-orang Romawi.
Para perempuan telah mengalami transformasi hidup menyaksikan peristiwa kebangkitan. Bagaiman dengan perempuan-perempuan jaman sekarang? Orang yang telah mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus sebagai tujuan hidupnya. Apapun yang kita alami di dunia karena Yesus menjadi tujuan kita maka hidup kita akan terus bernyala-nyala. Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus sebagai fokus penyembahan. Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus sebagai pusat pengharapan. Orang yang mengalami kuasa kebangkitan akan menjadikan Yesus pusat pemberitaan. Sebagaimana para perempuan yang selalu mempercakapkan tentang Yesus, demikianlah hendaknya hidup kita. Jangan percakapkan orang lain, gereja lain, keluarga, apalagi kekurangannya. Kita harus menjadi saksi-saksi yang benar karena masih banyak jiwa-jiwa yang harus diselamatkan ke dalam nama Kristus. Selamat berpaskah. (h2pb2)

Tidak ada komentar:

Mazmur 84 : 1 - 7

Mazmur 84 : 1 - 7 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.  84-2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu ,  ya ...