Jumat, 01 November 2013

Markus 3 : 31 – 35




Yesus adalah milik semua orang

Injil minggu ini menerangkan kepada kita syarat-syarat yang benar untuk menjadi anggota salah satu keluarga. Keluarga yang sering kita pahami adalah adanya hubungan atau ikatan yang berdasarkan keturunan atau darah - daging. Hubungan yang demikian, kita jumpai sebutan kakek-nenek, ayah-ibu, orang tua-anak, tulang-natulang, amangboru-namboru, dan sebagainya. Bagi kita orang Batak hubungan persaudaraan dan kekerabatan masih sangat erat, karena hubungan itu dibangun di atas marga melalui ikatan darah dan daging. Persaudaraan ini semakin nyata melalui falsafah Dalihan na tolu yaitu :” manat mardongan tubu, elek marboru dohot somba marhulahula”. Hubungan persaudaraan dan kekerabatan itu sangat baik dan harus kita pertahankan, tetapi melalui  firman ini,  Yesus membuat suatu pembaharuan yaitu :  persaudaraan keluarga yang baru dan sejati, yang bukan semata-mata diikat soal daging dan darah, tetapi orang yang melakukan kehendak Bapa.
Kenyataan dalam hubungan daging dan darah tidak selalu berjalan baik. Banyak kita jumpai ada keluarga yang tidak rukun, saling membenci, tidak perduli, bahkan saling membunuh. Maka tidak mengherankan seseorang jauh lebih dekat dengan seseorang lain yang tidak memiliki hubungan darah atau daging daripada yang memiliki hubungan darah dan daging Menjadi anggota salah satu keluarga ternyata tidak sekedar karena hubungan darah dan daging,  itu melampaui ikatan darah dan daging. Yesus menunjuk dengan jelas pada point-point dimaksud. Ketika ibu dan saudara serta saudari-Nya datang hendak bertemu Dia,  Yesus mengatakan bahwa orang-orang di sekitar-Nya adalah saudara, saudari serta ibu-Nya.
Tujuan Yesus adalah ingin mempergunakan momentum itu untuk memperkenalkan sebuah paham keluarga baru, yaitu keluarga Allah. Ini juga adalah misi Yesus. Misi Yesus adalah membentuk keterhubungan dalam kasih sebagai sebuah keluarga; baik antara Allah dan manusia dan antara manusia dengan sesamanya. Hubungan itu tidak lagi berdasar pada hubungan darah-daging, tetapi karena melakukan kehendak Allah, titik pangkalnya adalah kematian dan kebangkitan Yesus karena hanya mau melakukan kehendak BapaNya. Dengan perkataan itu, Yesus ingin mengajarkan bahwa di dalam Kerajaan Allah ikatan darah tidak bermakna apa-apa. Kita diselamatkan bukan karena hubungan darah, melainkan oleh darah Kristus. Bentuk hubungan ini dipelihara oleh Roh Kudus dan Firman-Nya, agar bertumbuh baik, dan menghasilkan buah. Inilah yang mau diungkapkan Yesus, "...Barangsiapa yang melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu". (ay.35) Dengan jalan itu Yesus bermaksud membentuk keluarga Allah yang meliputi semua orang, yaitu mereka yang melakukan kehendak Allah dan hidup saling mengasihi secara damai.
Kenapa Yesus mengatakan demikian? Sebab dengan orang-orang tersebut Ia mengalami pengalaman yang sama sebagai anak-anak Allah. Dengan orang-orang tersebut Yesus mengalami pengalaman yang sama “berjuang” melaksanakan kehendak Allah. Juga dengan orang-orang tersebut  Yesus memiliki “interest” yang sama; yakni melaksakan kehendak Allah. Mewujudnyatakan apa yang Allah kehendaki mereka perbuat dalam hidup. Dengan orang-orang tersebut  Yesus juga mengalami “ketaatan” yang sama pada Bapa. Dan akhirnya dengan orang-orang tersebut Yesus memiliki tujuan yang sama;yakni melaksanakan apa yang Allah kehendaki untuk mereka lakukan. Itulah menjadi dasar Yesus menghitung mereka sebagai saudara, saudari serta ibu-Nya.
Mari sepakat untuk lakukan kehendak Allah agar kita disebut saudara oleh Yesus dan menjadi keluarga Allah yang hidup saling mengasihi, tanpa membedakan. Bagi Yesus, hanya orang yang mengasihi Dia melebihi keluarga, yang dapat menjadi murid-Nya. Yang Yesus maksudkan, kita harus menempatkan Dia di atas segalanya. Ini tidak selalu berarti kita harus menyingkirkan keluarga kita. Yang harus menjadi prinsip kita ialah kasih kepada Yesus harus diutamakan. Artinya, seorang Kristen seharusnya tidak menjadikan keluarganya sebagai alasan untuk menempatkan Kristus di tempat nomor dua dan nomor kesekian tetapi yang utama.(h2pb2)


Tidak ada komentar:

Mazmur 84 : 1 - 7

Mazmur 84 : 1 - 7 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.  84-2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu ,  ya ...