Kamis, 13 Oktober 2011

Kolose 2 : 6 - 7

Ev. Kolose 2 : 6 – 7 Ep. 1 Petrus 6 : 1 – 10 Tema Menerima,berakar, tumbuh, bertambah teguh dan mengucap Syukur di dalam DIA
Pendahuluan Perikop ini merupakan Tema Jubileum 150 tahun HKBP. Memang ada yang mempertanyakan tema ini karena tidak sesuai dengan umur HKBP yang sudah 150 tahun. Pertanyaannya Bagaimana mungkin HKBP disuruh lagi berakar dan bertumbuh? Apakah selama ini tidak menghasilkan apa-apa? Namun ada juga yang mengatakan justeru setelah HKBP berumur 150 tahun bertambah secara kuantitas (jumlah) tetapi secara kualitas sangat dipertanyakan? Inilah tantangan HKBP ke depan, baik secara institusi dan perorangan, supaya tidak hanya bertambah secara kuantitas tetapi bertumbuh secara kualitas. Sebagaimana perintah Tuhan Yesus di Yoh.15 supaya kita menghasilkan buah dan buah itu enak. Keterangan ayat Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose ini ditulis untuk mengemukakan ajaran Kristen yang benar dan menentang ajaran-ajaran salah yang diajarkan oleh guru-guru palsu. Inti sari surat ini ialah bahwa Yesus Kristus sanggup memberi keselamatan yang sempurna dan bahwa ajaran-ajaran yang lainnya itu hanya menjauhkan orang dari Kristus. Melalui Kristus, Allah menciptakan dunia ini, dan melalui Kristus pula Allah menyelamatkannya. Hanyalah melalui bersatu dengan Kristus, dunia mempunyai harapan untuk diselamatkan. Selanjutnya Paulus menguraikan hubungan antara ajaran yang agung itu dengan kehidupan orang Kristen. Dalam nats ini, Paulus ingin mengajarkan bagaimana orang-orang yang telah menerima Kristus itu supaya tetap hidup dalam Dia, tidak goyah, tetapi harus berakar dan bertumbuh karena demikianlah kehidupan Kristen yang benar Ay.6 – menerima Tuhan Yesus Kristus. Menerima Yesus berarti mengizinkan Tuhan Yesus berkuasa atas hidup kita. Dalam hal ini, kita harus menolak ilah-ilah yang lain. Tuhan Yesus juga pernah mengatakan : Tidak boleh mengabdi kepada dua tuan…...(Mat.6:24; Luk.16:13), karena apa ? ia akan mencintai yang satu dan membenci yang lain. Yang kedua, menerima Yesus artinya Hidup tetap di dalam Dia. Kita harus seperti ranting terhadap pohon. Si ranting dapat disebut ranting bila tetap berada di pohon. Sedetik saja dia lepas, dia bukan lagi ranting – tetapi sudah kayu bakar. . Tahap ini meminta konsistensi mutlak, sekali bersama Yesus maka selamanya bersama Yesus. Ay.7 – berakar. Seperti fungsi akar di tumbuh-tumbuhan yang antara lain membuat pohon tetap hidup, berdiri dengan kokoh maka begitulah orang Kristen harus kokoh dan berakar di dalam Kristus. Supaya tidak mudah diombang-ambing oleh rupa-rupa pengajaran sesat, godaan-godaan duniawi. Bertumbuh – setelah berakar tentunya diharapkan untuk bertumbuh. Bertambah teguh - artinya jika kita ada di dalam Tuhan, iman kita harus bertumbuh, tidak statis. Pertumbuhan itu akan kelihatan dalam kedewasaan iman kita menyikapi berbagai masalah kehidupan. Orang Kristen yang yang mendengar firman tetapi tidak melakukannnya pada hakekatnya disebut mati (Yak 2:17). Oleh karena itu melakukan sesuai dengan firman Tuhan merupakan wujud pertumbuhan dalam Kristus. Ay.7 mengucap terimakasih- Mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang akan dilakukannya menyatakan bahwa percaya Dia dalam seluruh hidup kita, bahwa kita tidak berusaha untuk baik dengan kekuatan kita, tetapi kita mengandalkan kekuatan Tuhan untuk membuat kita menjadi seperti Kristus. Mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang akan dilakukannya juga menyadari bahwa hidup kristen itu yang pertama bukanlah melulu berbicara tentang Dia, melainkan hidup di dalam Dia. Dengan hidup di dalam Dia, maka saudara akan hidup untuk Dia. Renungan Acapkali kita bangga karena sudah menjadi Kristen mulai dari orangtua atau kakek/nenek kita yang sudah menjadi Kristen sejak dulu. Pertanyaan yang sederhana adalah : apakah kekristenan yang kita anut telah memberikan dasar yang teguh, bertumbuh dan berbuah ? Jangan-jangan kekristenan yang kita jalani selama ini adalah kekristenan yang statis atau jalan di tempat. Jangan-jangan perilaku dan karakter kekristenan kita seperti leluhur kita yang hidup beragama namun hidup pula dengan pola-pola ilah-ilah yang dipegang karena interaksi sosial dan budaya. Kalau statement ini benar maka kehidupan kekristenan yang kita jalani masih mudah diombang-ambing, labil dan mudah goyah. Yang berbahaya adalah pola dikotomi yang tetap memegang keyakinan pada kekristenan dan tidak melepaskan keyakinan pada ilah-ilah yang lain. Seperti yang dikatakan oleh Yesus tidak mungkin kita mengabdi kepada dua tuan yang berbeda, karena satu akan dicintai dan yang lain akan dibenci. Padahal orang Kristen yang benar harus memiliki iman yang sejati, yang berakar di dalam Kristus, yang tidak akan pernah tergoyahkan oleh masalah apapun. Langkah-langkah orang benar tidak akan goyah (Maz 37:29-31). Berakar di dalam Tuhan berarti menjadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan, semakin dalam kita berakar dalam Dia, berarti akan semakin kokok kita berdiri teguh dalam Dia. Jika kita tetap berakar di dalam Dia, maka apapun yang terjadi dalam kehidupan kita tidak akan membuat kita hancur. tetapi kita akan tetap bisa bangkit dan bertumbuh sebab kita berada dalam sumber kehidupan yaitu Kristus Tuhan kita. Untuk membangun diri di dalam Tuhan, kita harus mau keluar dari sikap dan perilaku kita yang lama, kebiasaan-kebiasan yang buruk dan tradisi-tradisi yang bertentangan dengan firman Tuhan. Sehingga kita bisa membangun diri dalam format yang baru yang tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang lama yang dapat menjadi batu sandungan bagi kita dalam persekutuan kita dengan Tuhan. Kita diberi kekebasan untuk membangun diri, tetapi harus kita ingat untuk meletakkan bangunan kehidupan kita di atas dasar yang kuat yaitu Kristus Yesus Tuhan ( bnd.1 Kor.3:10-11….Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus". Semakin hari, iman kita harus bertambah teguh karena kehidupan rohani yang benar harus bertumbuh, bertumbuh dalam iman dan bertumbuh dalam perbuatan. Aktivitas kerohanian kita jangan hanya sekedar rutinitas belaka (mis : setiap hari minggu ke gereja), tetapi tidak menghasilkan sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita sehari-hari. Bertumbuh berarti bertambah besar dan berkembang, ke samping kiri kanan dan ke atas. Artinya pertumbuhah kita harus nyata dalam perkembangan sikap dan perilaku kita terhadap sesama dan kepada Tuhan. Akhirnya, kita harus bersyukur dalam segala hal. Kita bersyukur karena Tuhan telah memilih kita menjadi umatNya, membawa kita keluar dari kegelapan masuk ke dalam terangNya yang ajaib. Untuk itu hendaklah hati kita senantiasa melimpah di dalam ucapan syukur, yang bisa kita nyatakan lewat persembahan hidup kita untuk pelayanan pekerjaaan Tuhan di dunia ini. AMIN !

Tidak ada komentar:

Mazmur 84 : 1 - 7

Mazmur 84 : 1 - 7 84:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.  84-2 Betapa disenangi tempat kediaman-Mu ,  ya ...