Tidak ada yang terlalu mahal untuk Yesus
Bila ada orang berbuat
baik kepada kita, balasan apakah yang patut kita berikan kepada mereka? Tentu
jawabanya adalah perbuatan yang baik juga bukan. Kalau ada orang yang berbuat
baik kepada kita, tetapi kita tidak tahu berterimakasih, atau bahkan kita malah
berbuat jahat kepadanya, maka kita lebih jahat dari iblis sebenarnya. Yesus
pernah berkata : orang jahat saja tahu berbuat baik kepada orang lain, lalu
bagaimana kita?
Banyak orang di dunia ini
masih berpikir, biar orang lain saja yang berbuat baik, kalau aku biasa-biasa
saja. Bahkan ada orang kalau berbuat baik kepada orang lain atau kepada lawan
kita, malah kita yang menjadi marah, cemburut, dan tidak senang dengan
perbuatan mereka itu. Kita bisa terjebak mengatakan :”Cari muka” atau “sok
pamer”.
Sesungguhnya, tidak ada
alasan kita tidak berbuat baik di dalam kehidupan ini, bahkan kepada musuh kita
sekalipun. Alasan yang utama, mengapa kita harus berbuat baik adalah karena
kita sudah menerima kebaikan Tuhan. Tuhan sudah memberikan kehidupan kepada
kita, Tuhan sudah memberikan berkatNya kepada kita, bahkan Tuhan sudah
memberikan jaminan keselamatan kepada kita. Lalu tanda kita sudah menerima
kebaikan Tuhan apakah balasan yang sudah kita perbuat?
Penyakit yang parah di
dalam hidup sekarang ini, bukan hanya kanker, jantung, stroke, ginjal, atau
yang lain-lain, tetapi jangan lupa bahwa ada sakit yang lebih parah dari itu,
yakni : sakit Lupa (amnesia), di
mana kita sering melupakan kebaikan Tuhan, Lupa mengucap syukur, lupa datang
beribadah kepadaNya, seakan kita menjadi orang yang merasakan bahwa kehidupan
ini adalah karena semata-mata kekuatan dan kemampuan kita. Sudah banyak orang
di zaman ini menjadi seperti cerita Malin Kundang atau Sampuraga. Dia melupakan
Air Susu ibu yang membesarkan hidupnya, dia melupakan Doa ibu yang dipanjatkan
setiap pagi dan malam hari yang dengan uraian air mata.
Begitu juga dengan Tuhan
di dalam kehidupan kita. Apakah yang dilakukan sebenarnya belum dapat kita
bandingkan dengan apa yang telah kita perbuat kepadaNya. Dia tidak hanya
menyertai dan memberkati hidup kita, tetapi Dia merelakan PutraNya menjadi tebusan
bagi keselamatan kita. Itu sebabnya, TIDAK ADA YANG MAHAL ATAU TERLALU MAHAL
UNTUK TUHAN. Seluruh harta, pangkat, jabatan, maupun hidup, kita serahkan
kepadaNYa itu masih terlalu kecil bagi Tuhan kita. Jangan ada dari kita menjadi
Sombong atau Terus mengingat-ingat apa yang telah kita persembahkan kepada
Tuhan. Karena bisa saja, kita terjebak mengatakan bahwa kita sudah berbuat
sesuatu kepada Tuhan, misalnya : aku sudah memberikan persembahan, aku sudah
melayani Tuhan, aku sudah menjadi pengurus di gereja. Itu belum seberapa dari
apa yang telah kita terima dari Tuhan. Kalaupun kita harus melakukan semua itu
maka katakanlah : NAPOSO NA SO HASEA DO AHU TUHAN = AKU ADALAH HAMBA YANG TIDAK
BERGUNA.
Itulah yang terjadi di
renungan kita hari ini. Seorang perempuan, yang di Injil Yohanes disebut
namanya Maria mengurapi Yesus dengan Minyak Narwastu yang sangat mahal. Harga dari minyak narwastu ini luar biasa mahalnya. Nilainya
sebanding dengan upah 300 hari seorang pekerja. Jika dihitung dalam standar
sekarang, nilainya sangatlah besar karena menyangkut nilai upah rata-rata
seorang pekerja untuk sekitar 300 hari kerja. Rata-rata pekerja sekarang ini
mendapatkan penghasilan yang cukup besar untuk setiap jam kerjanya, apalagi
upah sehari. Jangankan untuk 300 hari kerja, upah untuk 300 jam kerja saja
sudah banyak sekali. Jadi barang ini memang sangatlah mahal harganya. Nilai
dari hasil penjualan minyak tersebut bisa dipakai untuk memberi makan buat
sekitar 5000 orang. Jadi barang ini memang tergolong sangat berharga.
Setelah dia melakukan hal ini, bukannya sambutan meriah yang
diterimanya melainkan cibiran dan teguran dari para tamu dan (sayang sekali)
para murid juga. Para tamu memandang perbuatan tersebut sebagai suatu pemborosan. Mungkin kita juga bila hadir di sana akan
mengatakan hal sama, karena hanya beberapa detik saja terbuang uang yang
kira-kira bila dirupiahkan sekitar 100 juta, SAYANG NAI ATE, tetapi tidak bagi si
Maria. Dia merasakan apa yang telah diberikan kepada Yesus adalah wajar bahkan
masih kurang.
Ada banyak orang
mengatakan : SIAPA KITA, SIAPA SAYA itu sangat bergantung dengan apa yang kita
yakini atau imani. Kalau kita mengimani atau menyakini hidup adalah uang atau
harta, maka seluruh pikiran dan hati kita tertuju ke sana, dan bila kita yakini
atau imani hidup adalah dunia ini maka kita juga akan ke sana; tetapi bila kita
menyakini bahwa hidup adalah Kristus maka pusat hidup kita akan ke sana.
1.
Respons
Yesus terhadap perempuan yang mengurapinya dengan minyak narwastu telah
menyatakan apa yang diingini Yesus kita lakukan kepadaNya. Pertama, Yesus mau
agar kita mengenalnya dengan baik, mengenal isi hati Tuhan. Bagaimana caranya?
Tentunya dengan membaca FirmanNya dan berdoa, baik secara pribadi-pribadi
maupun melalui persekutuan. Kedua, Tuhan mau kita mempersembahkan bagiNya
persembahan yang terbaik, bukan sisa-sisa; sisa tenaga, sisa pikiran, sisa
waktu sisa uang, atau sisa hidup kita. Saya ingin kehadiran kita di LANSIA ini,
bukan karena SISA-SISA yang sudah kita miliki, misalnya : sisa-sisa waktu, sisa
harta, atau sisa hidup. Namun kita mau katakan secara jujur bahwa AKU INGIN
MEMPERSEMBAHKAN SELURUH HIDUPKU SEPENUHNYA TUHAN. Artinya apa pun yang kita
kerjakan dan lakukan semuanya dalam rangka memuliakan Dia. Bila itu yang kita
lakukan berarti kita sudah menghormati dan memuliakanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar